Sementara sang suami berdiri di tempatnya, perampok itu mengambil semua barang yang dapat ia bawa dan memasukkannya ke dalam kantong. Ketika ia hendak pergi ia melihat pengantin putri yang cantik hanya terbungkus selembar kain. Ia menghampirinya, membunyikan radio, berdansa dengannya, memeluk dan menciuminya – dan hampir saja memerkosanya, seandainya pengantin putri itu tidak melawannya dengan berani.
Ketika akhirnya perampok itu pergi, pengantin putri itu memandang suaminya dan berteriak, "Lelaki macam apa kau! Kau hanya diam terpaku di tengah-tengah lingkaran dan tidak melakukan sesuatu pun sementara saya hampir saja diperkosa!"
"Tidak benar kalau saya tidak melakukan sesuatu," protes si suami.
"Apa yang kau lakukan?"
"Saya menentang perintahnya. Setiap kali ia membelakangi saya, saya mengeluarkan kaki saya dari lingkaran!"
Bahaya yang siap kita hadapi adalah bahaya yang dapat kita hadapi dari jarak yang aman. [Elisabeth Wang / Banda Aceh] Sumber: The Prayer of The Frog
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com