Orang itu mulai meraung-raung karena sedih, sehingga tetangga-tetangganya datang berlarian untuk melihat apa yang terjadi. Ketika mereka tahu masalahnya, salah seorang dari antara mereka bertanya, "Apakah engkau sudah pernah menggunakan emas itu?"
"Belum," kata si kikir. "Saya hanya memandanginya setiap minggu."
"Baiklah, kalau demikian," kata tetangga itu, "demi kepuasan yang sudah diberikan oleh emas itu, engkau dapat juga datang setiap minggu untuk memandangi lubang itu."
Kita menjadi kaya atau miskin tidak karena uang tetapi karena kemampuan kita untuk bergembira. Berjuang keras untuk mencari kekayaan dan tidak mempunyai kemampuan untuk bergembira sama saja dengan orang botak yang berjuang untuk mengumpulkan sisir. [Teo Lie Cu / Pontianak] Sumber: Solution
PESAN DARI ADMIN
Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id