Tanpa berkecil hati, Schulz tetap setia pada dirinya sendiri dengan mencari cara baru untuk mengembangkan bakatnya. Saat wajib militer, ia mencoret-coret kartun di surat sesama prajurit yang dikirimkan pulang ke rumah mereka. Setelah kembali ke kehidupan sipil, Schulz mulai menjual kartun anak-anak untuk The Saturday Evening Post. Komik ini, dijuluki Li'l Folks, secara bertahap berkembang menjadi komik strip Peanust Schulz itu.
"Saya tidak berpikir saya seorang seniman sejati," kata Schulz, setahun setelah lahirnya Charlie Brown, Lucy, Snoopy, dan sisanya dari geng Peanuts yang telah menjadi nama sebuah rumah tangga. "Saya akan senang menjadi Andrew Wyeth atau Picasso. Tapi, saya bisa menggambar dengan baik dan saya dapat menulis dengan baik, dan saya pikir saya dapat melakukannya yang terbaik dengan kemampuan yang telah diberikan kepada saya. Dan apa lagi yang perlu saya katakan?" [Amanda Lim / Makassar]