Meskipun Matisse menghabiskan sebagian akhir hidupnya dengan terbaring di tempat tidur, ia tidak membiarkan hal ini menghentikannya untuk melakukan apa yang ia cintai, menciptakan seni. Pada satu titik, Matisse dibuatkan tongkat 4 kaki yang ia bisa pasangkan kuas atau sepotong arang di ujungnya. Menggunakan alat bantu ini, Matisse bisa mencapai puncak kanvas yang tinggi, sementara ia melakukannya dalam posisi berbaring.
Ia juga melihat kebentuk ekspresi baru. Meskipun ia tidak bisa lagi bekerja semaksimal mungkin, ia tetap suka dengan kuas dan kanvas. Matisse mengembangkan bakatnya dalam media baru. Saat usianya 80-an, pelukis terkenal di dunia ini mengembangkan kemampuan baru di decoupage, seni merekatkan sisa kertas berwarna cerah untuk menciptakan sebuah gambar. Beberapa potongan akhir Matisse sekarang tergantung di museum di seluruh dunia, termasuk karyanya The Snail, di Tate Museum, London.
Mengapa Matisse mendorong dirinya mencapai puncak dalam sisa hidupnya ketika banyak orang lebih memilih untuk enak-enakan? Karena, Matisse tidak mau menggunakan usia tua sebagai alasan untuk mengakhiri kreativitasnya. [Jesisca Pang / Bekasi] Sumber: Inspirasiku