Pratt Whitfield, seorang veteran awak kapal dagang, sedang asyik duduk di sebuah bangku taman di daerah Bronx, AS, yang rawan kekerasan, ketika mendengar seseorang yang sedang duduk di bangku juga berbicara dengan temannya perihal rencana mereka merampok malam itu. Mereka menyebut-nyebut akan mempergunakan senjata api yang dibawa oleh salah seorang dari mereka. Whitfield memasang telinga. Lalu ia bangkit dan dengan sesantai mungkin berjalan ke pos polisi terdekat.
Whitfield bukan cuma sekadar melaporkan rencana perampokan. Lima tahun sebelumnya, dua orang masuk ke rumahnya. Yang seorang menodongkan pisau ke lehernya, yang seorang lagi menodongkan senjata api ke istrinya. Kedua penjahat itu merampok mereka dan tidak pernah tertangkap. Namun, Whitfield tidak pernah melupakan suara para perampok yang mengancam itu. Ketika kembali ke bangku taman bersama dua orang polisi, ia menghadapi mereka.
"Kamu ingat saya?" tanyanya kepada James King yang saat itu berumur 33 tahun. "Kamu merampok saya dan istri saya lima tahun yang lalu, dengan mempergunakan pistol itu!"
Suara King tidak mengancam ketika ia berhadapan dengan Whitfield kali ini. King bahkan diam saja. Ia menyerah tanpa melawan dan diadili dengan tuduhan melakukan sejumlah perampokan, termasuk terhadap Whitfield. Daftar kejahatan yang dituduhkan kepadanya panjang.
Kisah ini belum berakhir di sini. Perampok hanya bisa diadili kalau ia ditemukan dalam jangka waktu lima tahun setelah kejahatan itu terjadi. Pertemuan yang menentukan dengan Whitfield di bangku taman terjadi sehari sebelum batas kedaluwarsa. [Irene Ang / Malang] Sumber: Inspiration