KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 07 Agustus 2011

ILMU TOTOK MUNCUL KEMBALI DI DARATAN TIONGKOK (3) TAMAT

Ilmu Kungfu Misterius dari Provinsi Jiangxi

Konon, ilmu totok yang dikuasai Xie Qiping termasuk aliran Zi (aksara). Ia termasuk aliran kungfu dengan sejarah terpanjang di Jiangxi dan di kalangan rakyat dikenal dengan sebutan Wubai Qian (Lima ratus perak) atau Gou Jiaoji (tapak kaki anjing) dan lain sebagainya. Kungfu totok semacam ini sangat memperhatikan waktu dan metode penyerangan yang digunakan.

Xie Qiping menjelaskan, dengan timing yang tepat dan ketrampilan teknik totokan jemari tertentu dapat memblokir titik akupunktur. Karena titik akupunktur memiliki mikrosirkulasi, sesungguhnya menotok berarti memutus mikrosirkulasi dari Meridian (jaringan saluran energi vital yang memenuhi seluruh tubuh, ia eksis di dimensi lain atau dapat dikatakan tidak kasat mata).

Dengan teknik tertentu merangsang titik akupunktur untuk mengubah mikrosirkulasi tersebut. Mikrosirkulasi yang berada dalam suatu organ merefleksikan Meridian organ tersebut. Totokan menimbulkan semacam efek trombosa (pembekuan darah), sehingga cairan nutrisi tak bisa melewati, akibatnya organ terkait perlahan-lahan terasa sakit dan tentu berdampak buruk terhadap organ tersebut.  

Xie menambahkan, ilmu totok mengakibatkan gangguan berat bagi tubuh manusia. Itulah sebabnya mengapa ia jarang melatihnya pada tubuh manusia, lebih banyak dipraktekkan pada tubuh hewan kecil seperti ayam muda. Dampak menotok tubuh hewan sama dengan menotok tubuh manusia.

Sehari Menotok, Seribu Hari Membebaskan Totokan

Begitu misteriusnya ilmu totok, sering dilukiskan sebagai ilmu sakti, namun Xie Qiping menyatakan, sesungguhnya membebaskan totokan lebih sulit daripada menotok, karena luka yang diakibatkan oleh sebuah totokan terkadang memerlukan pijatan di banyak titik akupunktur untuk membebaskannya. Ketika mengurai totokan, si tabib pertama-tama harus mengenali terlebih dahulu titik akupunktur mana yang ditotok, Meridian mana yang tersumbat, dan organ mana yang terluka.

Kemudian dilakukan serangkaian pertolongan melalui pijatan baik searah maupun berlawanan arah sesuai prinsip saling menghidupi-saling membatasi dari Ilmu Lima Elemen (tanah, air, api, logam, kayu) dengan meridian. Bila dibutuhkan harus ditambah dengan terapi ramuan herbal, agar sirkulasi Meridian penderita kembali menjadi lancar, sehingga fungsi fisiologisnya kembali normal. 

Xie Qiping menggambarkan Meridian seperti sebuah saluran air kecil yang menyebar di seluruh tubuh. Jika satu titik akupunktur tersumbat, maka saluran air tersebut seolah tersumbat oleh pasir. Maka tabib harus memblokir dahulu titik akupunktur yang terluka.

Setelah diblokir, kemudian membukanya kembali secara mendadak, sehingga membebaskan titik akupunktur yang tertotok. Karena taraf kesulitannya besar, kebanyakan ahli totok hanya menguasai ilmu menotok saja, tidak mengusai ilmu membebaskan totokan. Pepatah populer di kalangan komunitas ahli totok yakni: Mempelajari ilmu totok cukup 1 hari, tetapi mempelajari cara membebaskannya butuh waktu 1.000 hari.

Melukai Tanpa Sepengetahuan Orang – Sulit Dijangkau Hukum

Menurut penuturan Xie Qiping, di wilayah Jiangxi beredar 2 metode totok yakni ilmu Tangan Besar dan Tangan Kecil. Tangan Besar mengutamakan pengerahan tenaga eksplosif, sedangkan metode yang diterapkan pada ayam adalah Tangan Kecil yang sangat mengutamakan kerahasiaan. 

Berhubung daya destruktif dari ilmu totok dan sifatnya yang sangat rahasia, maka pada umumnya orang segan berhubungan dengan pendekar ilmu totok. Xie mengatakan, dia tidak sembarangan mewariskan ilmunya kepada orang lain. Orang yang mempelajari ilmu ini, harus memiliki karakter welas asih. Jika ilmu totok jatuh ke tangan orang yang berhati culas, dikhawatirkan akan berbuat hal yang merugikan orang lain. 

Misalnya saat berjabatan tangan, meminta api rokok, atau menanyakan jalan, dengan menepuk bahu, para ahli berkemampuan tinggi, telah melakukan serangan totokan tanpa diketahui dan bahkan tanpa disadari oleh korban totokan. Maka, semua pelatih ilmu totok berpantang jabat tangan dengan orang asing. Saat berjumpa dengan rekan sealiran pun, bertegur sapa hanya sebatas keempat jari menyentuh ringan sekaligus melindungi Mulut Harimau (zona antara tulang telapak ibu jari dan jari telunjuk) agar tidak tertotok.

Namun tidak dipungkiri di kalangan ilmu totok juga ada oknum-oknum pelatih yang berkepribadian buruk. Dia meminta muridnya melukai orang lain secara diam-diam, kemudian melalui pembicaraan persuasif si korban diarahkan berobat ke guru mereka sehingga dapat dikuras hartanya.  

Lantaran bersifat misterius dan sangat mematikan, ketika jatuh korban, hukum yang berlaku masih sulit melacaknya. Dari sudut pandang teori, menurut Xu Nianhua, konsultan hukum acara dari Jiangxi-TV, pada umumnya ada 2 macam cara melukai orang melalui totokan. Pertama, pelaku menyerang korban dengan ilmu totok yang mengakibatkan korban langsung tewas. Ini tak ubahnya dengan membunuh orang menggunakan pisau. Tuntutannya lebih mudah, karena dapat dijaring dengan hukum pidana.

Kedua, korban meninggal selang beberapa waktu setelah diserang dengan  totokan. Ini lebih sulit karena hukum pidana kesulitan menentukan apakah kematian klien berkaitan dengan totokan titik Akupunktur.

Pengacara Xu menyatakan, di dalam kehidupan nyata, pembuktian kasus semacam ini sangat sulit, karena banyak penderita bahkan tidak mengetahui dirinya telah terkena totokan. Itulah mengapa landasan hukum terhadap ilmu totok masih sulit didefinisikan. 

Seleksi Pewarisan Ilmu Totok Sangat Ketat

Pemilik ilmu totok tingkat tinggi umumnya memilih murid dengan ekstra cermat, karena begitu dia salah memilih ahli waris, akan menimbulkan bencana bagi masyarakat. Sebelum mendidik seni ilmu totok, seorang guru akan meneliti dengan serius karakter murid, ini berlaku terhadap siapa pun meski terhadap keluarga sendiri. Saat mewariskannya pun ekstra hati-hati.

Dewasa ini Xie Qiping juga memiliki beberapa murid, ia mengatakan, murid pilihannya tersebut berkarakter baik, jujur dan berbakti. Ia juga senantiasa giat mengajarkan dan menyebarluaskan wawasan yang berkaitan dengan kungfu ilmu totok kepada masyarakat dan mulai mempertimbangkan bagaimana aliran seni ketrampilan mendalam khas Tiongkok itu dapat dikembangkan dengan landasan menyembuhkan penyakit dan menolong manusia. [Yenny Jie, Palangkaraya, Tionghoanews]


Ingat! Teman-teman bebas mengirim artikel juga ke blog ini yang berhubungan dengan Tionghoa (Chinese) dalam dan luar negeri, melalui email: indonesia.chinese.ngepost@blogger.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA