KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 07 Agustus 2011

ILMU TOTOK MUNCUL LAGI DI DARATAN TIONGKOK (2)

Apa yang dilukiskan di cersil maupun film layar lebar, dengan menotok ringan saja maka bisa membebaskan totokan, sesungguhnya tidak realitistis. Pada umumnya, setelah titik akupunktur yang terkunci berhasil dibebaskan, si pasien tidak mungkin langsung pulih total, masih dibutuhkan sejumlah asupan ramuan dengan herbal yang bersifat pembenahan Qi dan revitalisasi darah.

Usai penayangan acara TV Xie Qiping, ada banyak pemirsa berebut menghubungi via telepon, yang menyatakan mereka pernah ditotok sampai terluka oleh orang dan berharap Xie bisa membebaskan totokan tersebut. Di dalam masyarakat kalangan ilmu totok terdapat ungkapan: "Sehari Belajar Ilmu Totok – 1.000 Hari Belajar Ilmu Membebaskan Totokan", ini menandakan taraf kesulitan membebaskan totokan jauh di atas ilmu totok itu sendiri.

Dengan arahan dari kalangan luar, Liu Chunfang (50), perempuan paruh baya asal Xinyu, Provinsi   Jiangxi, Tiongkok, berhasil menemukan Xie Qiping di kampung halamannya di Pingxiang-Jiangxi, dan ia memohon Xie untuk membebaskan totokannya saat itu juga.

Xie Qiping setelah menemui Liu tidak melakukan pemeriksaan khusus apapun, cukup hanya mencermati bola mata Liu. Dari bola mata kiri jelas terlihat ada 2 garis urat saraf merah darah yang berujung sebintik simpul hitam, selain itu tidak terdapat penampakan khusus lainnya. 

Kemudian, sesudah pengamatan visual secara sederhana, Xie Qiping menunjukkan posisi luka Liu itu terdapat di bagian tulang belikat bahu kiri, lagipula telah berlangsung cukup lama, bahkan Liu pernah mencari dua orang suhu ilmu totok demi penyembuhannya, hal itupun bisa terdeteksi oleh Xie.

Xie Qiping mengatakan, sebetulnya ini tidak mengherankan, diagnosanya disimpulkan dari 2 garis saraf merah pada bola mata kiri Liu. Di dalam pengobatan tradisional Tiongkok, 2 garis saraf merah dan titik hitamnya disebut Titik Pewarta Luka. Pada umumnya, mata dibagi menjadi 4 bagian, bagian atas adalah refleksi dari anggota tubuh atas dan punggung, bagian bawah adalah refleksi dari perut dan anggota tubuh bawah, ke dua sudut bola mata menunjukkan bagian terluka berada di pinggang dan iga. Titik-titik pewarta luka tersebut sekaligus sebagai sebuah sinyal adanya meridian yang terluka. 

Liu Chunfang semasa mudanya, memiliki seorang sahabat yang juga dikenal memiliki ilmu totok. Suatu hari ketika Liu sedang berbicara dengan seorang teman lain, sahabat tersebut kemungkinan hanya ingin bercanda saja dan menyodok dengan telapaknya ke arah tulang bahu kiri bagian punggung.

Setelah menerima pukulan itu, seketika itu juga Liu merasa sakit luar biasa, beberapa hari sesudahnya, memang tidak terjadi perubahan berarti pada tubuh Liu. Namun setelah lewat beberapa bulan, Liu mulai merasa sulit bernapas, mata memerah dan kondisi tubuh semakin buruk.

Selama 20 tahun ini, ia telah berupaya penyembuhannya ke segala penjuru, baik ke rumah sakit formal ataupun menjajal beraneka resep yang beredar di masyarakat. Tetapi tetap saja gagal menyembuhkan penyakitnya yakni: sulit bernapas, tidak mampu menghembuskan napas secara utuh, leher serasa bagaikan tercekik, setiap kali pulang dan menaiki loteng hanya mampu berjalan secara bertahap serta setiap satu trap harus istirahat dulu sejenak.

Membebaskan Totokan

Di bawah sorotan kamera TV, saat itu juga Xie Qiping memutuskan untuk membebaskan totokan Liu, setelah penyaluran energi secara sederhana, Xie mulai membebaskan totokan. Terlihat bagian punggung, dada, lambung, tenggorokan ditotok dan dipijat, gerakannya tanpa sela, seperti air mengalir. Di saat proses itu, Xie meminta Liu sembari mengambil dan membuang napas dengan berdesis: "seeeeeeee" dan "süüüü"…….

Secara perlahan Liu menyatakan, ia merasa napasnya menjadi agak lancar, setelah 15 menit berlalu, pembebasan totokan itu telah selesai dilakukan Xie. Saat itu Xie sudah tak mampu lagi berbicara, lantaran kelelahan sehingga terkuras tenaga dalamnya. Liu mengatakan ia betul-betul merasa tenggorokannya lebih ringan dan bernapas jauh lebih lancar dibandingkan sebelum penyembuhan.  

Xie Qiping menjelaskan, metode pembebasan totokan yang ia pergunakan merupakan cara pembebasan titik akupunktur yang jamak dilakukan, pertama-tama ia menutup terlebih dahulu bagian titik akupunktur, lalu disusul dengan pembebasannya, berhubung merupakan luka cukup lama, dibutuhkan pengulangan sebanyak 3 kali baru bisa dibuka.

Bersamaan itu, Xie Qiping mengatakan, yang dilukiskan di cersil maupun film layar lebar, dengan menotok ringan saja maka bisa membebaskan totokan, sesungguhnya itu tidaklah realitis. Pada umumnya, setelah titik akupunktur yang terkunci berhasil dibebaskan, si pasien tidak mungkin langsung pulih total, masih dibutuhkan sejumlah asupan ramuan dengan herbal yang bersifat pembenahan Qi (energi vital yang eksis di dimensi lain) dan revitalisasi darah, barulah gejala penyakit tersebut dapat disembuhkan secara tuntas. [Yenny Jie, Palangkaraya, Tionghoanews]


Ingat! Teman-teman bebas mengirim artikel juga ke blog ini yang berhubungan dengan Tionghoa (Chinese) dalam dan luar negeri, melalui email: indonesia.chinese.ngepost@blogger.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA