KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 17 Agustus 2011

MEDIA KORSEL UNGKAP KAPSUL MANUSIA DI PASAR GELAP RRT

Beberapa media besar Korea beramai-ramai mengungkap pasar gelap setempat bekerjasama dengan RS di daratan RRT, menggunakan pabrik ilegal untuk memproduksi "kapsul daging manusia" yang diolah dari mayat bayi, dan dijual di Korea Selatan dengan harga 100 kapsul 800 ribu Won (sekitar $ AS 748 atau Rp 6,4 juta).

Konon, sejak pemerintah PKT melaksanakan program "Kelahiran Berencana", mayat bayi dari pengguguran paksa itu dijadikan bahan produk "kapsul daging manusia" tersebut, bahkan telah dihidangkan di rumah makan, di RRT hal tersebut sudah merupakan rahasia umum.

Dikeringkan, Dihaluskan, Dimasukkan Kapsul

Semenjak "kapsul daging manusia" produk RRT terbongkar oleh bea cukai Korsel, TV SBS di Korsel khusus mengirim reporter ke RRT, secara diam-diam melakukan wawancara dan hasil penyelidikan tersebut disiarkan dalam progam acara Yang Ingin Anda Ketahui pada 6 Agustus lalu, dengan judul "Peristiwa Mengejutkan: Menyingkap Fakta Kapsul Daging Manusia".

TV SBS melaporkan, di RRT mereka menjumpai seorang pedagang yang memberitahu alamat transaksi perdagangan mayat bayi, reporter segera menelusurinya dan menemukan sebuah rumah sakit yang menjual mayat bayi serta ari-ari manusia, terekamlah dalam kamera seorang makelar pasar gelap buru-buru melakukan "jual-beli" dengan pihak rumah sakit. Selanjutnya reporter menemukan lokasi pabrik ilegal yang memproses "kapsul daging manusia", dan seluruh proses produksi terekam pula.

TV SBS menyampaikan, grup reporter dengan mata kepala sendiri menyaksikan seluruh proses pembuatan kapsul, dimulai dari pengambilan mayat orok dalam lemari es yang biasa dipakai di rumah, kemudian dimasukkan dan dikeringkan ke dalam microwave, selanjutnya dihancurkan dengan alat buatan sendiri, terakhir dimasukkan ke dalam kapsul.

Beredar di Korsel kejutkan Netter

Menurut laporan lainnya, seorang penduduk RRT etnis Korea yang berdagang ilegal kapsul tersebut mengatakan, kapsul setelah dikirim dari kota perbatasan Yanbian ke pedagang obat di Korsel, kemudian dipasarkan dengan nama "kapsul bayi" atau "bubuk bayi".


Menurut hasil analisa laboratorium dari Akademi Penelitian dan Studi Ilmiah Korsel, DNA dan Gen dari bubuk kapsul tersebut, 99.7% serupa dengan jaringan tubuh manusia, lagi pula di dalam bubuk kapsul bisa dikenali potongan bulu, rambut dan kuku bayi.

Menurut analisa, mayat bayi untuk produksi kapsul tersebut sebagian besar berasal dari bayi pengguguran paksa yang dilakukan pemerintah RRT sejak dilaksanakan program "Kelahiran berencana", dan pengguguran paksa sudah menjadi fenomena umum di RRT. Netter Korsel dalam hal ini menyerukan, "Jangan melakukan pengguguran lagi! Pengguguran adalah tindakan membunuh manusia. RRT adalah negara yang tidak menghargai HAM."

Konon, khasiat "kapsul daging manusia" semacam ini adalah sebagai obat kuat dan mengatasi penyakit impoten. Menurut pendapat kalangan kedokteran Korsel, hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip ilmiah, apalagi jika mayat bayi mengidap penyakit keturunan atau sakit, menelan kapsul semacam ini mungkin malah menimbulkan penyakit yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Dobrak Pucuk Gunung Es "Kanibalisme" di RRT

Tersingkapnya "kapsul daging manusia" tersebut, sebetulnya hanya secuil dari puncak gunung es dalam peristiwa "manusia makan manusia" yang banyak terjadi di RRT. Baru beberapa tahun silam, terungkap oleh media "sup bayi" yang dihidangkan di rumah makan besar berbagai daerah di Provinsi Gungdong, RRT. Konon sebagian besar bayi yang dikonsumsi tersebut, juga didapat dari bayi pengguguran paksa atas pelaksanaan program "Kelahiran berencana" oleh pemerintah PKT. Justru program pengguguran paksa PKT ini telah mendorong terjadinya kemerosotan moral rakyatnya yang melahirkan "golongan manusia kanibal" di RRT .

Lima tahun lalu, beberapa media menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh Bao Guang mengungkap latar belakang yang dilengkapi foto, penjualan "Sup Bayi" di Kota Fosan, provinsi Guangdong, RRT. Dilaporkan seorang juru masak Li di sebuah rumah makan besar menanyakan kepada reporter, "Anda benar mau mencicipi itu (sup bayi)? Nanti ada suami-istri pekerja dari luar daerah, sekarang telah hamil 8 bulan lebih, karena dua anak sebelumnya perempuan semua, maka beberapa hari lagi mereka akan menggunakan garam mempercepat kelahirannya, jika nanti ternyata anak perempuan lagi, waktu itu Anda bisa menikmati hidangan itu."

Menurut artikel itu, semangkok "sup bayi" berharga 3.500 Yuan (sekitar 5 juta rupiah). "Ada seseorang memberitahu reporter, mayat bayi dari hasil abortus atau pengguguran, sang ibu hamil itu akan diberi beberapa ratus yuan, namun jika menjelang kelahiran cukup bulan, keguguran tersebut akan diberi 2.000 yuan kepada sang ibu, dianggap akan diadopsi dan orang tua bayi merasa sangat berterima kasih, akan tetapi siapa tahu darah dagingnya itu segera akan dilahap orang!"

Di bagian terakhir artikel mencuplik perkataan reporter sebagai berikut: "Ini adalah malapetaka dari program satu anak pemerintah PKT, kekuasaan yang jahat dan sifat manusia yang bobrok, telah mencapai taraf kondisi patut menerima kutukan langit!" [Angelina Lim, Medan]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA