Para alumni yang hadir sekitar 3 ribu dan mayoritas sukses sebagai pengusaha mandiri antara lain Sindhunata Sambudhi, Soedomo Margonoto, Rachman Radjimin, Kao Ren Hua, Tjokro Saputra Jaya, Indarto Kohar, Hadinata, Kwok Juan (penyanyi tionghoa), Wu Ping Rung, Go Se Sien serta pengusaha papan atas lainnya.
''Keunggulan sekolah Tionghoa fokus mengajarkan kejujuran, kredibilitas, semangat kerja keras, ulet, tekun dan disiplin waktu dalam belajar sebagai kunci kesuksesan para murid. Saya bangga pada alumni Hwa Kiauw yang kini mayoritas menjadi pengusaha yang mandiri'' jelas Su Chen Tjen, Wali kelas SD Hwa Kiauw dengan mimik penuh semangat sebagaimana dilansir dari http://news.manycome.com.
Tiga murid terbaik Hwa Kiauw adalah Soedomo, Sindhunata dan Radjimin pun bangga terhadap para guru yang telah mendidik. "Kami sangat berterima-kasih atas jasa para guru yang dengan telaten dan sabar mengajarkan ilmu pengetahuan hingga alumni Hwa kiauw bisa mandiri" ujar Soedomo Margonoto, owner Kapal Api.
Sebagai ungkapan terima-kasih para murid memberikan angpao kepada sekitar 80 guru yang telah berjasa. Salah satunya Go Tek Lung guru senior yang kini menderita stroke di usia 88 tahun ini memperoleh perhatian khusus dari alumni Hwa Kiauw. ''Saya bangga memiliki guru yang hebat dan baik dalam mengajar para murid. Semoga jasa beliau dibalas oleh Thien Kong'' kata Fu Fu Chin murid Hwa Kiauw yang kini jadi guru senior bahasa Mandarin.
Pertunjukan seni budaya Tionghoa antara lain tarian semut kecil (Xiao Ma Yi) yang diperagakan cucu alumni Hwa Kiauw. Tak kalah hebatnya penyanyi Tionghoa alumni Hwa Kiauw menampilkan suara emasnya seperti Lao Sun Shiang menyanyikan lagu Tze Wan Hai Suei, Kao Ren Hua duet dengan istri menyanyikan lagu Su Co Ho Pien, Tan Sioe Yu (istri Tjokro) menyanyikan lagu Wo Te Cu Fu, Lim Hong Jang menyanyikan lagu Biao Lang Wo Te Sin dengan main biola, Liu Suen Lien menyanyikan lagu Mama, lagu mars Hwa Kiauw dengan dirijen Huang Mei Ing.
Juga atraksi seni budaya lintas budaya oleh alumni Machung menampilkan tarian Tanduk Majeng asal madura serta langgam Jawa campur sari dengan atraktif. [Melinda Chen, Jakarta]