KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 30 Januari 2012

HARUSKAH KUGUGURKAN KANDUNGAN INI

Kisah hidupku yang mengenaskan bermula ketika aku jatuh cinta kepada laki-laki tampan sebut saja namanya Roy (bukan nama sebenarnya), yang saat itu menurutku adalah laki-laki yang bisa membuatku berbahagia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Secara fisik Roy adalah sosok laki-laki dambaan setiap perempuan. Selain memiliki wajah tampan, Roy juga memiliki tubuh yang atletis, yang bisa membangkitkan gairah setiap perempuan.

Aku, sebut saja namaku Tari (bukan nama sebenarnya)  memang bukan orang yang termasuk perempuan alim, aku dibesarkan ditengah-tengah keluarga yang tak begitu menerapkan nilai-nilai agama secara serius. hanya sesekali saja kami beribadah, itu juga jika kami mengalami sebuah kesulitan yang kami tak lagi mampu untuk menemukan jalan keluarnya.

Sebelum akhirnya menikah dengan Roy, aku memang telah sering berganti-ganti pacar. Dalam berpacaran tersebut aku sering bercumbu dengan pacarku namun kami tak sampai bersetubuh, karena walau bagaimanapun aku takut persetubuhan itu akan mengakibatkan kehamilan buatku dan memiliki anak saat usia masih sangat muda menjadi hal yang sangat menakutkan buatku.

Namun ketika berpacaran dengan Roy, ketakutanku akan memiliki anak diluar pernikahan mendadak menjadi hilang. Entah memang aku yang mengingini hal itu atau mungkin Roy terlalu pandai merayuku hingga aku kehilangan kesadaranku bahwa perbuatan yang kami lakukan tersebut adalah hal terlarang.

Yang pasti setelah melakukan hal itu untuk yang pertama kalinya, aku akhirnya positif hamil. Karena hamil. kami terpaksa menikah walaupun usiaku saat itu baru menginjak 19 tahun. Untunglah kami bisa melewati masa sulit selama hampir sembilan bulan. Sampai akhirnya aku melahirkan bayi perempuan yang cantik, sehat dan montok

Namun kebahagiaan kami tak berlangsung lama, karena selang tiga bulan bayi cantik kami meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Keadaan itu membuat suamiku sangat terpukul hingga hampir satu tahun ia mengalami depresi, sampai akhirnya ia mulai kembali bersemangat menghadapi kehidupan saat aku hamil untuk yang keduakalinya. Roy sangat memperhatikan kondisi kehamilanku, sampai-sampai separuh waktunya ia habiskan untuk calon bayi kami.

Sepertinya tak ada kebahagiaan lain yang bisa membuat Roy menjadi demikian semangat, di pagi buta ia sudah berangkat bekerja, hal yang selama ini tak pernah ia lakukan. Kemudian saat sore hari ia sudah tiba di rumah tepat pada waktunya, kebiasaan yang juga belum pernah ia lakukan sebelumnya. sungguh aku sangat bahagia melihat tingkah laku suamiku yang demikian bersemangat dan sangat memeprhatikan keadaan aku dan calon bayi kami.

Hingga saatnya tiba aku melahirkan bayi perempuan kembali yang tak kalah cantik dan lucunya dengan anak pertama kami yang sudah tiada. Kulihat Roy sangat bangga mendapatkan bayi perempuan sehat yang tak kurang suatu apapun. Dan kami bertekad akan menjaga dan merawatnya agar anak perempuan yang akmi beri nama Bunga itu bisa tumbuh sebagai gadis yang sangat cantik.

Namun apa daya Tuhan berkehendak lain, Bunga yang awalnya sangat sehat mendadak mengalami sakit-sakitan. Telah jutaan rupiah kami habiskan demi kesembuhan Bunga kami yang lucu, yang membuat kami memiliki banyak inspirasi untuk kehidupannya kelak, dan sungguh kami takut mengalami kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Dan ketakutan kami akhirnya menjadi kenyataan, Bunga yang cantik akhirnya juga kembali keharibaannya. Roy kembali terpukul, ia nyaris bunuh diri saat mengahdapi kenyataan pahit tersebut. Namun untunglah aku dapat membuatnya kembali sadar dan tabah. Tapi ketabahan kami sepertinya sia-sia, karena kejadian-kejadian yang sama kembali terulang dengan anak kami yang ketiga dan keempat.

Sungguh kejadian yang sangat aneh dan memilukan. Aku sendiri tak mengerti mengapa semua ini bisa terjadi pada kami berdua. Segala cara sudah kami tempuh agar kejadian ini tak terulang dan terulang lagi. Sampai-sampai suamiku melakukan cara-cara yang menurutku sangat menyimpang dari ajaran agama, tapi aku tahu itu semua karena keinginannya yang menggebu-gebu agar kejadian terdahulu tidak terulang kembali.

Aku memang akhirnya kembali hamil untuk yang kelima kalinya. Namuh berbeda dengan dulu, Roy tak seantusias dulu dalam mempersiapkan kelahiran anak kelimanya. Justru aku terkejut dengan pemikirannya yang terakhir, ia ingin agar aku mengugurkan kandungan membunuh bayiku sebelum ia terlahir.

Roy mengaku tak akan siap jika ia harus mengadapi peristiwa yang sama seperti sebelumnya, Roy juga mengaku ia bisa menjadi gila memikirkan dan menebak-nebak apa yang akan terjadi setelah anak kami lahir. Sepertinya ia merasa trauma dengan kehamilanku ini. namun sampai saat ini aku belum memutuskan apakah aku akan menggugurkannya atau tidak. Karena disatu sisi aku ingin memiliki anak, tapi disisi lain aku juga takut mengahadapi kejadian yang sama seperti halnya Roy. [Vivi Tan / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA