KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 19 Oktober 2011

PERNIKAHAN RAJA BHUTAN

Jigme Khesar Namgyel Wangchuck (31) raja Bhutan yang dicintai oleh rakyatnya dan mendapat julukan sebagai "Pangeran Himalaya", pada 13 Oktober lalu telah merayakan pernikahannya.



Mereka melakukan upacara pemurnian, di tengah harum dupa dan lantunan kitab suci para biksu, menyelesaikan upacara pernikahan, kemudian Wangchuck mengenakan mahkota kepada istri tercinta yang kini menjadi permaisurinya.



Upacara pernikahan dilakukan di ibukota kuno, Punakha, secara Buddhis dan seluruh prosesi upacara disiarkan langsung ke seluruh negeri Bhutan. 700 ribu penduduk mengenakan pakaian nasional dan menari serta bernyanyi di tengah perayaan selama 3 hari yang ditetapkan sebagai hari libur nasional.



Raja Wangchuck adalah lulusan Universitas Oxford dan seorang penggemar Elvis Presley. Ia naik takta pada 2008 dan dikenal sering mengundang rakyatnya ke rumahnya untuk minum teh. Raja minta upacara pernikahan dilakukan secara sederhana dan tradisional, maka mereka tidak mengundang tamu asing dan keluarga istana raja.



Pada umumnya masyarakat Bhutan sendiri tidak banyak mengetahui tentang ratu baru mereka, Ratu Jetsun Pema. Kebanyakan mereka hanya mengenalnya sebagai atlet basket perempuan. Pema adalah perempuan yang lincah, usianya masih muda, dan berwajah sangat cantik. Pema pernah belajar di Inggris, mendalami ilmu hubungan internasional.



Negara Bhutan baru pada 1999 terbuka untuk siaran TV asing, karena target pemerintahnya adalah "Indeks Kebahagiaan Nasional" dan bukannya pertumbuhan ekonomi, ini adalah corak kebijaksanaan pemerintah yang unik di dunia.



Kerajaan Bhutan didirikan pada abad 17, berhubung dapat membawa negara dalam kestabilan yang mantap dari gejolak peperangan di masa sebelumnya, maka pemerintahan kerajaan mendapat dukungan luas dari rakyatnya. Dewasa ini Kerajaan Bhutan masih tetap dapat mempertahankan posisi independennya di tengah tekanan 2 raksasa, yaitu di utara rezim PKT, dan di selatan raksasa baru India. [Eleven Yang / Shenzhen / China / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA