KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 14 November 2011

PILIHAN INVESTASI PROPERTI AHLI FENGSHUI

Sejumlah konsultan dunia menilai pasar properti di Asia, termasuk didalamnya Indonesia, masih memberikan keuntungan meski ekonomi dunia tengah mengalami perlambatan. Praktisi Hong Shui atau dalam masyarakat Indonesia disebut Fengshui, Suhu Benny, memberikan strateginya untuk berinvestasi di sektor properti.

Suhu Benny mengatakan untuk menanamkan investasi di bidang properti, yang perlu diperhatikan adalah adanya konsep 'Kepala Naga'. Simbol Naga, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, adalah simbol rezeki dan kemakmuran.

"Kepala Naga tergantung dimana lokasi kantor pemerintahan, misalnya di Jakarta Barat itu di sekitar kantor walikota," kata Suhu Benny yang juga menjabat Pemimpin Sekolah Tinggi Agama Buddha Dutavira dan Vihara Avalokitesvara, saat diskusi bersama wartawan di Hotel Aryadutha, Jakarta, Minggu, 13 November 2011.

Menurut Master Fengshui itu, pengertian dan makna 'Kepala Naga' yang selama ini dipahami oleh banyak orang, sesungguhnya tidak tepat. "Kalau Indonesia ya Kepala Naganya di sekitar Istana Negara," kata dia.

Untuk itu, lanjut Suhu Benny, jika akan berinvestasi di manapun, maka investor hendaknya mempertimbangkan faktor lokasi 'Kepala Naga' itu berada.

Perkembangan ekonomi di Jakarta, ungkap Suhu Benny, diawali dari Jakarta Barat yang kemudian berkembang ke kawasan Jakarta Utara. Pertumbuhan kota di wilayah ini dianggap berkembang karena telah berdiri pelabuhan di daerah itu.

Kawasan Sentra Premier Baru Barat (SPBB) di Jakarta Barat, yang diputuskan berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 367 Tahun 1987 seluas 135 hektar adalah salah satu area yang menurut Suhu Benny dapat dikatakan sebagai 'Kepala Naga' di Jakarta Barat. "Naga di Jakarta Barat itu di Puri," kata dia.

Namun, kata Suhu Benny, Naga ini akan hidup jika jalur naga segera dibuka melalui pembangunan jalan, baik jalan tol maupun jalan aksesnya. "Ini akan mulai menarik asalkan infrastruktur mulai dibentuk, jalan tol lingkar luar Jakarta sudah jalan, karena bisnis berhubungan dengan waktu, butuh kecepatan," kata dia.

Dari pengamatan Suhu Benny, selama ini pembangunan di sekitar wilayah 'Kepala Naga' belum cukup berkembang. Untuk itu dia menyarankan agar masyarakat mulai segera berinvestasi di wilayah-wilayah itu.

"Untuk investasi, beli sejak murah, mungkin bisa menyaingi Sudirman Central Business Distric, dimanapun itu," kata dia.

Selain itu, Suhu Benny melanjutkan, dengan pertimbangan ekonomi Indonesia yang semakin baik, harga tanah akan semakin tinggi terutama di wilayah-wilayah 'Kepala Naga' itu. "Cari tempat yang ada prospek, kalau pemerintah bisa mengatur jalannya agak bagus, pasti akan lebih cerah," kata dia.

Sebagai informasi, Fengshui merupakan salah satu prospektif yang telah berumur ribuan tahun. Ilmu ini dinilai memberikan manfaat yang banyak bagi perkembangan kebudayaan manusia, termasuk dinamika bisnis yang digeluti manusia. Namun, dalam perjalanannya, sering dimengerti dengan cara yang kurang tepat bahkan diberi makna baru yang jauh melenceng dari definisi awal. [Sizi Li / Jakarta / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA