Dari penelitian tersebut, sebagian besar remaja usia 14 sampai 17 tahun mengaku jengkel atas tampilan baru facebook.
Seperempat dari 2.000 pengguna facebook yang menjadi sampel penelitian menyatakan mereka akan lebih banyak meluangkan waktu dengan Google+ daripada facebook.
Lebih jauh lagi, 10 persen dari mereka menyatakan dengan tegas akan menutup akun facebook-nya.
Google+ sepertinya merupakan sebuah trend-setter baru di kalangan generasi muda saat ini dan dianggap sebagai jejaring sosial yang lebih santun ketimbang facebook.
Hanya empat persen dari sampel remaja tersebut yang berencana tetap menghabiskan waktu bersama facebook untuk mempelajari perubahan tampilannya.
Namun, tidak mungkin semua orang menuruti rasa frustasi dan amarah mereka kemudian buru-buru menutup akun facebook.
Sebagian besar pengguna jejaring sosial itu mungkin masih lebih memilih untuk bersosialisasi melalui facebook karena merupakan satu-satunya tempat berkumpul bersama teman-teman mereka.
Berdasarkan analisa para peneliti, Google+ terus menunjukkan tingkat perkembangan yang luar biasa pesat sejak pertama kali diluncurkan hingga kini.
Kehadiran Google+ banyak mendapat sambutan dan komentar positif, tetapi butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengajak orang-orang hijrah dari facebook ke Google+.
Apakah teman-teman sudah buat akon google+ dan kalau sudah, bisa add kami. [Meilinda Chen / Jakarta / Tionghoanews]