Seorang lelaki tua duduk tenang di sebuah ruang tunggu praktik dokter. Sambil sesekali jemari tangan kanannya mengelus-elus kepala tongkat bantu jalan, ia sabar menantikan giliran dipanggil. Di antara enam pasien di ruang tunggu, lelaki tersebut yang paling tua. Akhirnya terdengar perawat memanggilnya, "Pak Miko, silakan masuk!"
Perlahan-lahan si empunya nama bangkit dari duduknya. Berpegangan pada tongkatnya, pak tua ini dengan susah payah mencoba berdiri. Mukanya menyeringai menahan sakit. Tubuh rentanya, terbungkuk sekitar 10 cm. Semua mata pasien di ruangan itu mengiringi Pak Miko yang berjalan terbungkuk-bungkuk menuju kamar periksa.
Beberapa menit kemudian pintu kamar periksa terbuka. Tampak Pak Miko berjalan keluar dengan badan lurus dan langkah tegap. Para pasien di situ yang semula menyaksikan lelaki itu masuk kamar periksa, terkesiap melihat perubahan drastis yang terjadi pada diri Pak Miko.
"Wah, luar biasa! Pasti dokter ini melakukan mukjizat," ujar salah seorang di antara mereka. "Pengobatan apa yang telah diberikan dokter kepada Bapak? Apa rahasianya?" ujar pasien itu kepada Pak Miko.
Lelaki tua itu melihat si penanya, dan berkata, "Awalnya, dokter mengamati seluruh badan saya dari atas ke bawah. Setelah menganalisis situasi, akhirnya ia memberi tongkat baru yang lebih panjang sekitar 10 cm dari tongkat yang semula saya pakai." [Vivi Tan / Jakarta]\
Perlahan-lahan si empunya nama bangkit dari duduknya. Berpegangan pada tongkatnya, pak tua ini dengan susah payah mencoba berdiri. Mukanya menyeringai menahan sakit. Tubuh rentanya, terbungkuk sekitar 10 cm. Semua mata pasien di ruangan itu mengiringi Pak Miko yang berjalan terbungkuk-bungkuk menuju kamar periksa.
Beberapa menit kemudian pintu kamar periksa terbuka. Tampak Pak Miko berjalan keluar dengan badan lurus dan langkah tegap. Para pasien di situ yang semula menyaksikan lelaki itu masuk kamar periksa, terkesiap melihat perubahan drastis yang terjadi pada diri Pak Miko.
"Wah, luar biasa! Pasti dokter ini melakukan mukjizat," ujar salah seorang di antara mereka. "Pengobatan apa yang telah diberikan dokter kepada Bapak? Apa rahasianya?" ujar pasien itu kepada Pak Miko.
Lelaki tua itu melihat si penanya, dan berkata, "Awalnya, dokter mengamati seluruh badan saya dari atas ke bawah. Setelah menganalisis situasi, akhirnya ia memberi tongkat baru yang lebih panjang sekitar 10 cm dari tongkat yang semula saya pakai." [Vivi Tan / Jakarta]\