KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 19 Mei 2012

HATIKU YANG LEMAH

Mungkin aku terlalu mencintai dia! Hatiku ini telah memilihnya. Sampai sering kali aku tersakiti oleh dia, namun tetap aku tidak bisa menjauhi dia saat dia meminta maaf. Aku Kevin "bukan nama asli"panggil saja begitu. Aku adalah mahasiswa di salah satu Universitas di Jakarta.

Aku memiliki seorang kekasih yang bernama Uki "bukan nama asli". Dia berkerja di toko buku dekat tempat kos yang aku tempati. Kami sudah menjalani hubungan ini selama tiga tahun, dan sebanyak tiga kali pula aku telah putus dengan dia, dan kini dia kembali lagi kepadaku.

Aku berharap, semoga itu terakhir kali aku merasakan di hianati olehnya. Saat itu aku di duakan oleh dia, dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Betapa sakitnya saat itu, aku harus melihat wanita yang aku cintai memiliki cinta yang lain.

Hubungan kami kini mulai membaik. Baru beberapa bulan ini kami menjalani kembali hubungan kami, setelah dia datang kepadaku dan meminta maaf. Sunggu aku takkuasa saat aku melihat derai air matanya. Dia di sakiti oleh kekasih barunya setelah dia meninggalkanku.

Selama itu akulah yang menjadi tempatnya mengadu. Sungguh , aku sangat ingin menjauhi dia, namun tidak ada dayaku. Aku tidak mengerti dengan perasaan yang aku miliki untuknya. Selang waktu berganti dan kami memilih untuk memulai kembali cerita kami yang lama hancur.

Dia terlihat berbeda, dia sangat perhatian terhadapku. dia selalu dapat membuatku tertawa. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Saat aku harus mengerjakan tugas kuliahku, dia sering membantu aku. Dia tambah pengertian kepadaku. Saat-saat inilah yang aku rindukan dan kini aku dapatkan.

Hari itu dia mengajakku untuk jalan-jalan dan kemudian mengajakku untuk makan malam bersamanya. Aku sungguh binggung? Aku tidak memiliki uang sama sekali! aku katakana sejujurnya bahwa saat ini aku tidak memegang uang, namun dia menjawab "aku tidak memintamu untuk meneraktir aku, aku hanya meminta kamu menemani aku" dengan senyum dia menjawab.

Berjalanlah kami tempat yang kami ingin datangi. Kami memutari salah satu pasar tradisional. di sana kami berbelanja. Waktu berganti, dia mengajakku untuk makan. Saat sesampainya di sana dia telah memilihkan tempat untuk kami berdua. Dan tiba-tiba makanan sudah di pesan, dan itu adalah makanan kesukaanku. Ternyata dia sudah mempersiapkan semuanya ini untukku.

Saat selesai makan, dia mengelapkan sapu tanganya ke bibirku. Dia berkata padaku,"kamu masih sama seperti dulu" dengan tatapanya itu seakan aku terhipnotis kembali untuk mencintainya lagi. Selesainya, dia melunasi semua tagihan untuk makan kami berdua. Dan dia mengajak aku untuk pulang kemudian dia ?merangkulku dengan mesrah.

Setapak demi setapak kami jalani dengan gurauan masalalu kami, kembali ke saat kami pertama kali berpacaran, awal aku menyatakan cinta kepadanya. kami berhenti di sebuah halte untuk menunggu mobil yang akan kami tumpangi untuk pulang.

Mobil itu pun tiba, kamipun menaikinya. Di dalam mobil hanya terdapat beberapa penumpang, kami duduk berdua di dekat pintu mobil. Kamipun mengobrol berdua di dalam mobil.aku merasa hari ini milik aku dan dia, kekasihku Uki.

Dia bersender di pundakku dan dia berbisik kecil di telingaku "aku saying kamu, jangan menjauhi aku ya" aku terdiam mendengar kata-katanya. Saat aku melihat dia,kekasihku itu telah terlelap di pundakku. Dia lelah, seharian sudah kami berjalan-jalan, aku biarkan dia terlelap di pundakku.

Sampailah aku di dekat rumah kekasihku. Aku membangunkanya, diapun terbangun. Aku berkata padanya bahwa kami sudah sampai. saat itu kami berdua sudah sampai di dekat rumahnya, dia langsung mencium pipiku. Sejenak mukaku memerah dan dia berkata kepadaku "terimakasih ya sayang" dan kami pun kembali kerumah kami masing-masing.

Aku sungguh berharap dia akan selalu begini. Aku tidak ingin merasakan penghianatan dari dirinya lagi, karena aku begitu menyayangi dia. Aku sungguh menyayangi dia.

Sore itu, saat aku biasanya menjemputnya untuk pulang. Aku tidak melihat dia ada di tempatnya berkerja.

Ini adalah hari di mana dia berkerja, apa mungkin di tidak masuk kerja? Aku menghampiri salah satu pekerja disana dan bertanya perihal kekasihku itu.

Dia menjawab bahwa Uki sudah pulang duluan dengan seorang peria, aku bertanya-tanya, siapa peria yang mengantar Uki?

Akupun memutuskan untuk pulang dengan sebuah pertanyaan di benakku! [Mariati Ong / Tangerang]

* Sumber: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA