Saat berumur 13, Neslon sudah bosan kelas sekolah Minggunya. Dia merasa tersinggung oleh beberapa perilaku nakal dari teman sekelasnya, dan memutuskan tidak akan mengikuti kelas itu lagi. Pada perjalanan pulang dari Gereja, Nelson mengatakan soal rencananya untuk meninggalkan sekolah Minggu dan menghadiri pelayanan dengan orangtuanya.
"Kau akan melakukan apa?" tanya ayahnya. Ia menepikan mobilnya dan berbalik menghadap putrinya.
Nelson menjelaskan masalahnya, tapi ayahnya kurang simpatik dengan penjelasan itu. Ia termasuk pria dengan tanggung jawab pribadi yang besar. Ia mengatakan kepada Nelson, jika tidak suka dengan sekolah Minggu, maka Nelson harus melakukan sesuatu untuk melawan rasa tak sukanya. Bukan malah melarikan diri dari tanggung jawab.
Lalu Nelson menemui pengawas sekolah Minggu-nya. Ia membahas cara-cara untuk meningkatkan kelas, dan membantu mewujudkan perubahan yang diinginkan.
Pengalaman itu mengajarkan Nelson bahwa kekuatan untuk menciptakan perubahan terletak pada usaha yang dilakukan pada hasil yang ingin dicapai.
Kita tidak perlu menunggu izin untuk membuat sesuatu terjadi, kita hanya ingin hal-hal itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. [Diana Chuang / Kendari]
PESAN KHUSUS
Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.