KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 24 Oktober 2011

SELEBARAN, STICKER DAN KODE SILANG TEROR WARGA TIONGHOA

Sabtu (22/10) malam, selebaran bertuliskan "abu" tergeletak di sejumlah rumah warga etnis Tionghoa, di Solo. Sejumlah rumah itu, juga diberi tanda silang dari lakban berwarna merah. Dalam tempo yang bersamaan, beredar SMS dan pesan dari BBM bernada provokasi.

Entah siapa yang berbuat iseng itu. Tapi teror iseng, itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap warga. Tragedi kerusahan berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) 13 tahun silam, sudah membuat warga Solo cerdas untuk tidak terusik teror murahan itu.

Minggu (23/10) pagi, Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) juga santai menanggapi teror iseng itu. Baginya, ulah dari oknum tidak bertanggungjawab itu, sama sekali tidak bisa mengusik warganya.

"Itu hanya ulah oknum yang suka memprovokasi dan ingin memanas-manasi saja. Saya pikir semua warga Solo sudah dewasa dan bisa berpikir jernih dalam menyikapi hal seperti ini. Masyarakat juga tidak perlu meresahkan kalau ada kejadian serupa di kemudian hari," ujarnya kepada wartawan di rumah dinasnya, Loji Gandrung, kemarin.

Menurut Jokowi, isu yang mengabarkan jika akan terjadi kerusuhan di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Solo tidak lebih hanya sekadar isapan jempol (isu).
"Lihat saja, hari ini (kemarin) tidak terjadi apa-apa. Car Free Day sangat ramai seperti biasa.

Masyarakat juga saling berbaur tanpa ada ketakutan akan terjadi sesuatu. Malahan tadi malam (Sabtu) acara budaya di Ngarsopuro juga berlangsung relatif lancar. Semua warga dari berbagai kalangan juga saling berinteraksi," kata Jokowi menggambarkan kondisi warga Solo.

Jokowi pun meminta kepada seluruh pihak, termasuk media untuk tidak terlalu membesar-besarkan isu itu. Sedangkan masyarakat dipersilakan untuk tetap tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa. "Provokasi itu tidak perlu dibesar-besarkan. Bahkan bisa kembali dijadikan test case, jika situasi Solo tetap kondusif," ujarnya.

Senada disampaikan Wakil Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Menurutnya peristiwa itu, hanya ulah pihak-pihak tertentu yang tidak suka dengan situasi Kota Solo yang kondusif beberapa tahun ini."Tolong jangan hiraukan semua informasi yang sifatnya meneror. Mari kita jaga situasi kota agar tetap aman," pintanya. [Yenni Huang / Solo / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA