Damn! I Love Indonesia, begitu nama clothing line miliknya. Dia memulai bisnisnya itu pada 2008 dengan membuka concept store pertamanya di FX Senayan. Ditata minimalis dengan dominasi warna putih, membuat kaos warna-warni yang digantung di tiap sudut ruangan nampak eye-catching. Terbukti, toko yang didesainnya bersama Win Satrya itu mengundang orang khususnya kaum muda untuk datang. Iseng-iseng melihat, kepincut, lalu membawanya ke meja kasir. Perlahan tapi pasti, bisnis itu berkembang dan semakin menjanjikan. Kini, sudah ada tiga toko Damn! I Love Indonesia di Jakarta dan Surabaya.
Rencananya, dia akan membuka dua toko lagi sebelum tutup tahun. "Awalnya ini hanya proyek iseng," ungkap Daniel ketika ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Meski mengaku iseng, toh bisnis itu dikonsep dengan sangat baik. Pria kelahiran Jakarta, 14 Agustus 1981 itu bukan sekedar mencari keuntungan. Namun, dia mengajak kaum muda untuk mencintai budaya dan sejarah Indonesia. Caranya, dengan menyajikan tema-tema budaya dan sejarah Indonesia dalam desain kaosnya. Misalnya, tokoh pewayangan, penari ronggeng, dan proklamasi.
Tak hanya berupa gambar, tetapi masing-masing desain dilengkapi cerita atau penjelasan. "Saya ingin membuat anak-anak muda jatuh cinta pada keragaman budaya Indonesia," katanya. Keharusan melengkapi setiap desain dengan penjelasan, 'memaksa' Daniel mempelajari sejarah lagi. Dia pun betah berlama-lama di depan komputer mencari informasi yang dibutuhkan. Padahal, semasa duduk di bangku SD dia paling tidak suka pelajaran sejarah. Bahkan, dia mendapat nilai 5 untuk mata pelajaran tersebut. "Sekarang saya harus belajar lagi. Saya harus mencari tahu historynya. Biasanya, cari di internet," tuturnya. "Dengan begitu, anak-anak muda bisa mempelajari sejarah Indonesia dan menceritakannya kembali ke orang lain," tambah bintang sinetron I Love You Boss itu. [Liana Yang / Surabaya / Tionghoanews]