KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 07 Januari 2012

SIAPA YANG SALAH ?

Apakah Anda mencintai anak-anak Anda betapapun nakalnya mereka? Pasti semua menjawab, "Ya! Saya amat mencintai mereka. Saya akan melakukan apa saja asal hidup mereka bahagia nanti." Sekilas, tidak ada yang salah dari jawaban di atas. Tapi bagaimana dengan kisah di bawah ini?

Suatu hari sepasang suami-istri berkonsultasi dengan psikiater. Mereka mengeluh putus asa menghadapi kenakalan anaknya yang semata wayang.

Masalahnya cukup sederhana, anak itu suka sekali bermain kuda-kudaan kayu milik anak tetangga sebelah dan tidak mau berhenti meski sudah berkali-kali disuruh. Padahal ia sendiri sudah dibelikan tiga buah kuda-kudaan kayu di rumah. Inilah yang membuat orangtuanya kesal. Betapa tidak? Setiap kali ingin naik kuda-kudaan, si anak segera pergi ke rumah sebelah dan mengganggu anak tetangga dengan merebut mainan kayu ini.

Usaha kedua orangtuanya untuk memaksanya turun malah membuat si anak berteriak menjerit-jerit. Keributan semakin menjadi-jadi, lantaran si pemilik mainan tidak mau mengalah.

Pertama-tama, sang ahli jiwa merundingkan bayarannya. Setelah itu ia mendekati anak itu, mengelus rambutnya dengan halus, menunduk, dan sambil tersenyum membisikkan sesuatu ke telinganya. Aneh bin ajaib. Segera anak nakal tersebut turun dari kuda-kudaan dan dengan manis mengikuti orangtuanya pulang ke rumah.

Tentu saja si orangtua gembira melihat semuanya bisa diselesaikan dengan cepat. "Mantera apa yang Anda gunakan untuk membujuk anak saya?" tanya orangtua itu terheran-heran.

"Saya hanya berbisik, kalau engkau tidak turun dari kuda kayu saat ini juga, engkau saya pukuli sampai tidak bisa lagi duduk selama satu minggu. Ketahuilah, saya dibayar untuk tugas ini maka saya bersungguh-sungguh!"

Nah, sebelum Anda menghukum seorang anak, tanyalah diri sendiri apakah bukan Anda sendiri yang menjadi sebab kesalahan. [Jasisca Wang / Jambi]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA