KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 15 Juni 2011

SEBERAPA KUAT TEKAD MANUSIA?

Angela Cavallo berhasil mengangkat Chevy Impala di 1982. Ibu bertubuh rata-rata ini berhasil mengangkat mobil 1.500 kg saat bertekad menyelamatkan putranya yang terjebak.

Cerita semacam ini banyak terjadi. Namun, sains apa dibalik kejadian semacam ini? Dapatkah kekuatan tekad "Saya bisa mengangkat obyek berat ini demi menyelamatkan anak saya" benar-benar memberi tenaga untuk mengangkat mobil dalam keadaan darurat? Seberapa besar kekuatan tekad?

Ilmuwan sendiri tak bisa memberi ciri-ciri pada hal ini namun dalam beberapa kasus, jelas sekali tekad bisa memberi seseorang kekuatan di luar batas manusia normal. "Aliran adrenalin merupakan satu hal yang kita ketahui namun tak ada seorang pun yang mengetahui seberapa banyak adrenalin," ujar kinesiolog Bob Girandola di University of Southern California.

Hambatan utama riset ini adalah, situasi hidup-atau-mati yang tak bisa direplikasi di laboratorium. Saat situasi ini muncul, tak ada fisiologi yang bisa dicatat. Kabarnya, ilmuwan memiliki pemahaman cukup solid mengenai cara otak memicu 'otot instan' dalam tubuh.

Semburan kekuatan super manusia nampaknya menjadi bagian respons yang disebut 'lawan atau terbang'. "Situasi ini lebih sering dihadapi nenek moyang manusia yang harus terus melarikan diri dari serangan hewan atau alternatifnya, bertarung hingga mati untuk bertahan hidup," papar fisiolog Gordon Lynch di University of Melbourne, Australia.

Saat menghadapi situasi hidup atau mati, entah memilih melawan atau melarikan diri, Anda butuh indera, refleks dan otot untuk bisa mencapai kondisi puncak atau kondisi di atas normal. "Evolusi otomatis ada dalam mekanisme manusia guna memastikan kinerja puncak bisa muncul".

Menurut Girandola, kinerja tubuh naik turun seperti jarum tachometer pada mobil atau motor. "Pada tachometer, terdapat garis merah di atas yang tak boleh dilewati karena bisa membuat mesin kacau," papar Girandola.

Serupa tachometer, ada batas untuk manusia yang tak bisa dilewati, "Jika Anda terlalu memaksakan diri, tulang bisa patah, otot pun robek". Namun, di saat-saat stres ekstrim atau berbahaya, adrenalin yang juga dikenal sebagai epinefrin menyembur dari kelenjar adrenal.

"Epinefrin inilah yang membuat Anda bisa melebihi garis batas merah tachometer itu," kata Girandola. Menurut Lynch, pelepasan adrenalin mempromosikan aliran darah agar mau bekerjasama otot, mempercepat metabolisme dan meningkatkan kapasitas otot untuk berkontraksi dengan kekuatan dan tenaga yang lebih besar dibanding biasanya.

Mungkin sekali saat situasi stres ekstrim dan bahaya, aliran adrenalin memungkinkan manusia membuka potensi otot sesungguhnya yang tak bisa dicapai secara sukarela. Adrenalin melakukan hal ini dengan menyiapkan lebih banyak 'unit motor,' saraf dan serat otot, dibanding biasanya.

"Saat melakukan sebagian besar tugas, manusia sebenarnya hanya menggunakan sejumlah kecil unit motor, atau sejumlah cukup unit motor untuk menyelesaikan tugas. Aktivitas intens membutuhkan unit motor lebih banyak. Dalam banyak kasus, manusia tak mungkin menggunakan semua unit motor yang ada, kecuali berada dalam situasi langka," papar Lynch.

Dalam otak, adrenalin mengurangi rasa takut. "Alhasil, Anda bisa melakukan hal yang tak biasa Anda lakukan karena takut," kata Girandola. Kamikaze, pembom bunuh diri dari Jepang saat Perang Dunia II, meminum amfetamin, obat serupa epinephrine, untuk menjalankan misi fatalnya tanpa rasa takut.

Singkatnya, adrenalin membuat manusia lebih hati-hati, dan memberi manusia kemampuan untuk melakukan hal-hal yang sulit dalam kondisi biasa. Kesulitan lain mengukur respon 'lawan-atau-terbang' adalah, tiap orang berbeda.

"Tak semua orang bereaksi dengan cara yang sama dengan situasi stres ekstrim atau bahaya dan tak semua orang dihadapi situasi yang memicu kapasitas luar biasa di tingkat yang tak pernah terbayangkan mungkin terjadi, termasuk orang sangat sehat dan kuat," kata Lynch.

Kemampuan apa yang Anda miliki? Suatu hari nanti Anda akan mengetahuinya. [Fanny Tjung, Jakarta, Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA