KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 28 November 2011

CHINESE CRY (2A): MAKAM LEBIH MEWAH DIBANDINGKAN RUMAH

"Sudah! sudah!! Hukuman seperti ini sudah tak pantas lagi. Anak gadis kita sudah besar ! Kita bisa menasehatinya baik-baik !" Lan Nio menyerbu ke depan menahan pukulan ke enambelas. Kedua telapak tangan Imei melepuh seperti terkena air panas. Imei menjerit-jerit kesakitan.

"Perintah orangtua adalah hukum tertinggi setelah ajaran agama dan sabda Nabi ! Dia berani melawan perintah orang tua, apa jadinya nanti !!" Akung menatap istrinya lekat-lekat.

"Aku yang suruh dia memotong kangkung. Kalau itu salah, hukum aku sekalian !" teriak Lan Nio lantang.

"Dia bukan memotong kangkung. Dia berduaan dengan anak Sobirin !" balas Akung tak kalah kerasnya.

"Apa salahnya berduaan dengan Yogi? Anak itu sopan dan halus  budi-bahasanya !" serang Lan Nio tak mau kalah,

"Kelihatannya begitu. Kamu lupa perselisihan antara aku dan Sobirin. Bagaimana kalau Sobirin masih mendendam dan menyuruh anaknya membalas terhadap anak kita?" tanya Akung keras. Sejenak Lan nio terperangah. Tangan yang menahan penggaris itu terasa lemas. Ia menatap Imei dengan tatapan pasrah. Imei menatap Mamanya dengan pandangan tak mengerti. Ada dendam apa antara Sobirin dan Papa?

Lan Nio menunduk tak berdaya, dengan langkah gontai ia kembali ke dapur. Akung tidak meneruskan pukulan. Ia menghentakkan kaki dan keluar dari rumah dengan hati sebal. Setiap hatinya sebal, ia selalu berjalan keluar dan berdiri di bawah pohon durian, berdiri mematung menatap langit, dengan cara itu ia meredakan kesebalannya.

Ketika bara kemarahannya mereda, ia kembali ke dalam rumah. Ruang makan sudah sepi. Lan Nio sedang melipat pakaian di balai-balai. Ketika berjalan ke ruang depan, tampak Imei sedang berlutut di depan meja sembahyang. Dua pasang mata bersirobok. Imei segera menundukkan kepala. Pantang anak menentang tatapan orang tua. Tanpa berkata sepatah pun Akung berjalan masuk ke kamarnya, kemudian terdengar bunyi botol pecah berdentingan.

………

Pagi yang cerah. Sekelompok burung pipit hinggap di batang padi dan memakan bijinya. Yogi menggusahnya. Di depannya Imei berjalan dengan kepala tertunduk sambil menjinjing sebuah bungkusan. Yogi tak berani menyapa. Ia hanya mengikuti  dari jarak sepuluh langkah di belakang Imei. Ia melihat tangan Imei  dibalut kain. Yogi tahu peristiwa kemarin berbuntut panjang. Ia tak ingin memperunyam suasana. Tidak menyapa dan tidak berjalan di samping Imei mungkin lebih baik bagi mereka.

Ketika tiba di gubuk Amung, tangan kanan Imei berusaha menarik sebuah bungkusan yang dijinjing  tangan kiri. Imei meringis ketika  mengangkat kantong itu dengan tangan kanannya.

Amung duduk di depan gubuk. Tatapannya diarahkan pada Imei. Bungkusan yang dibawa Imei nyaris jatuh ketika Imei menyodorkan padanya. "Aduh, Maaf.." Kembali Imei meringis kesakitan. "Titipan Mama…" katanya lirih.

Amung segera menangkap tangan Imei dan mengambil bungkusan. Dahinya berkerut 3 garis,

"Dihukum Akung ?" tanya Amung. Imei menganggukkan kepala. Semalam ia sudah memohon agar tidak dilaporkan, namun Amung tetap melaporkan, hatinya agak sakit, tapi  ia tak berani menunjukkan kekurangajaran terhadap Pamannya.

Amung menarik tangan Imei lebih dekat dan mengamati balutan di tangan itu. "Cialat ! hukuman tak berperikemanusiaan ini yang  dijadikan kebiasan turun-temurun. Papamu sinting !" maki Amung.

Imei tak mengerti ucapan Amung. Ia menarik tangannya dan segera berlari ke jalan. Yogi masih tetap menjaga jarak 10 langkah  hingga tiba di sekolah. [Deri Chua / Jakarta / Tionghoanews]


Sambungan: 1A/1B, 2A/2B, 3A/3B, 4A/4B, 5A/5B, 6A/6B, 7A/7B, 8A/8B, 9A/9B, 10A/10B, 11A/11B, 12A/12B, 13A/13B, 14A/14B, 15A/15B

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA