Selama ini, dalam banyak hal Lan Nio selalu membelanya dan berseberangan dengan Akung, tapi kali ini tidak. Tampaknya keduanya sepakat dengan perjodohan ini. Imei betul-betul harus pasrah.
Sikap Siegit terhadap Imei sangat pemalu. Imei menyimpulkan, pasti hal itulah yang membuatnya membujang hingga usia 31. Sudah belasan kali berkunjung, namun kata kata yang pernah keluar dari mulut Siegit untuk Imei hanya 3 patah: selamat malam, terimakasih, sampai jumpa. Inikah suami yang akan mendampingiku seumur hidup ? Hanya tiga patah kata inikah yang bisa diucapkannya pada perempuan?. Dalam pergaulan sehari-hari, Yogi dinilai teman-temannya sangat pendiam, yang satu ini lebih parah dari Yogi.
Imei tak berani mencari Yogi untuk mengadukan nasibnya. Ia teringat ancaman Akung saat kepalanya hampir botak. Ia tak ingin Yogi celaka karenanya. Setiap kali melihat topi biru, hatinya terasa pilu. " Yo, aku tidak mengkhianati cinta kita. Cintaku hanya untukmu…. Aku cuma tak tahu bagaimana keluar dari kemelut ini…" ratapnya sendirian.
Suatu malam, ketika mengantar Siegit ke mobil, Imei tak bisa menahan diri lagi sehingga memberanikan diri bertanya, " Kami di Kertosari muda-muda sudah menikah. Orang tua selalu ingin cepat punya cucu. Kulihat usiamu sudah tak muda lagi. Kenapa membujang sampai saat ini ?" kata-katanya diucapkan dengan nada mengejek.
Siegit tersentak mendengar pertanyaan Imei. Ia menjawab dengan malu-malu. " Aku sibuk kuliah. Tamat kuliah membantu orang tua menjaga toko. Tahu-tahu umurku sudah tiga puluh."
"Kamu kuliah ?" tanya Imei dengan nada tak percaya. Siegit mengangguk pelan. " Sudah tamat ?" tanya Imei lagi. Lagi-lagi Siegit mengangguk pelan. Imei tertawa," Sarjana kok masih menggunakan angpao untuk mencari jodoh ?" ejeknyalagi dengan nada tak percaya. Kesal hatinya mengingat hidupnya terikat hanya gara-gara sebuah angpao. Kesal hatinya karena tak bisa bertemu lagi dengan Yogi. Akung mengawalnya lebih ketat dari dulu.
"Itu… itu kata Bibik Sie. Katanya, kalau seorang pria ingin bertemu untuk pertama kalinya dengan seorang wanita sebelum ditunangkan, pria itu harus memberikan angpao saat disuguhi minuman."
"Kamu mau disuruh begitu ?" tanya Imei heran.
"Kalau itu merupakan adat, kenapa tidak ?"
"Kamu anak kota, tinggal di ibukota kabupaten yang serba modren, kamu masih berpegang teguh pada adat dan tradisi seperti itu? Maafkan kalau kata-kataku sedikit kasar." Kata Imei. [Deri Chua / Jakarta / Tionghoanews]
Sambungan: 1A/1B, 2A/2B, 3A/3B, 4A/4B, 5A/5B, 6A/6B, 7A/7B, 8A/8B, 9A/9B, 10A/10B, 11A/11B, 12A/12B, 13A/13B, 14A/14B, 15A/15B